di tempat.
Selamat Malam, Bapak Pak Andi Mallarangeng,
Bersamaan
dengan surat ini, saya ingin menyampaikan keprihatinan saya yang mendalam
terhadap kondisi persepakbolaan Indonesia. Begini pak, melalui surat ini saya
ingin menyampaikan sedikit aspirasi beserta argumennya. Bukankah warga negara
yang baik berhak menyampaikan aspirasinya?Bagaimana jika dana pembinaan
olahraga dialihkan dari cabang sepakbola kepada cabang Futsal?
Begini pakalasannya
:
1. Futsal
sekarang sudah mulai digemari di Indonesia.
Animo masyarakat terhadap olahraga ini semakin meningkat.Hal ini
terbukti dari lebih banyaknya kompetisi Futsal dibanding Sepakbola.Di kampus
saya saja hampir tiap fakultasnya mempunyai kompetisi futsal sendiri, sedangkan
kompetisi Sepakbolanya masih sangat jarang. (*mungkin hal ini akibat keterbatasan fasilitas juga sihpak).
2.
Meminimalisir adanya kontroversi.
Kalau futsal kanwasitnya ada 2, jadi kalau ada kontroversi bisa
dirundingkan antara kedua wasit. Sedangkan sepak bola, wasit utamanya hanya
1.Kalau dikeroyok pemain, habislahdia.Selain itu futsal juga nggak ada
offside.Jadi bisa meminimalisir adanya kesalahpahaman antara wasit dengan
pemain.Lagian juga kan pengetahuan masyarakat Indonesia tentang definisi
off-side itu sendiri masih rancu. Tadi komentatornya juga bilang gitu.
3. Permainan
futsal bisa dilakukan di indoor
Pembinaan sepakbola muda mengalami masalah?Tentu saja.Anak-anak
muda sekarang malas berlatih panas-panas di lapangan rumput, apalagi kalau
tengah hari bolong.Saya pun begitu.Berbeda dengan futsal yang bisa dilakukan di
lapangan indoor, ditambah dengan adanya angin dari blower lagi.Beuhh mantap
dah.
4. Futsal
Indonesia nyatanya lebih berprestasi dibanding Sepakbola
Futsal Indonesia bisa meraih ajang bergengsi AFF 2010 yang
diselenggarakan di Vietnam.Sepakbola? Saya lupa apa saja prestasinya.Itu saja
pak saran saya, mudah-mudahan saya tidak dicap sok tau karena tulisan saya ini.Kalau bapak senang dengan
saran saya, saya bersedia menjadi ketua umum PSSI menggantikan NurdinHalid.
Setelah saya lulus pasti. Saya masih kuliah soalnya pak.
Sekian saja
surat saya ini. Mudah-mudahan berkenan di hati Bapak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar