Rabu, September 19, 2012

Right in The Midle of Youth in Education Development


Understanding Youth Statutory - Law No.. 40 in 2009 are citizens of Indonesia are entering a period of significant growth and development over the age of 16 (sixteen) to 30 (thirty) years, and Youth is a range of issues related to the potential, responsibilities, rights, character, capacity, self-actualization , and ideals of youth.
The quality of human resources is a crucial factor in the development process. This is because human beings are not merely the object of development but is also the subject of development. As the subject of development, then everyone should be actively involved in the development process, whereas the object, then the results of such development should be enjoyed by everyone.
Herein lies the importance of education as an effort to create quality human resources as the main prerequisite for development. A nation will succeed in its development is "self propelling" and grow into a developed nation when they have been successfully met the minimum quantity and quality (including relevance to development) in education population. Japan's modernization is an example of the prototype in this connection.

Building and Development Youths involves two basic terms are:
1. Youths as the subject of coaching and development are those that already have a stock-stock and the ability and foundation to be functionally independent in their involvement with other potentials, in order to resolve the problems facing the nation in the context of the nation and state as well as national development.
2. The younger generation as the subject of coaching and development are those that still need coaching and development to the growth potential and capabilities to an optimal level and can not be involved functionally independent.
In this case, it talks about young people / youth, especially the opportunity of higher education to be important. For a variety of reasons;
First, as a group of people who obtain the best education, they have extensive knowledge about the community, because of the opportunity to engage in thinking, speaking, and research on the various problems that exist in society.
Secondly, as the oldest community school bench, the students get the longest socialization process planning, compared to young / young man, and through such subjects, PPKN, History and Anthropology, various state and social problems can be traced.
Third, students who come from different ethnic and tribal peoples were actually in the form of social and cultural acculturation where it will enrich the culture, so that they can see Indonesia as a whole.
Fourth, as a group of students who will enter the top layer of pecking order. The structure of the economy and prestige in society, is itself among the elite youth / young people, generally have a background of social, economic and education better than other young people overall. And it is clear that students generally have a broader view and far ahead and organizational skills are better than other young people.

 
Pengertian Pemuda menurut Undang – Undang No. 40 tahun 2009 adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun; dan Kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda.
Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam proses pembangunan. Hal ini karena manusia bukan semata-mata menjadi obyek pembangunan tetapi juga merupakan subyek pembangunan. Sebagai subyek pembangunan, maka setiap orang harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan, sedangkan sebagai obyek, maka hasil pembangunan tersebut harus bisa dinikmati oleh setiap orang.
Disinilah terletak arti penting dari pendidikan sebagai upaya terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara “self propelling” dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Moderenisasi Jepang merupakan contoh prototipe dalam hubungan ini.
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu:
1.  Generasi Muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2.  Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan belum dapat  bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Dalam hal inilah, maka pembicaraan tentang generasi muda/pemuda, khususnya yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi menjadi penting. Karena berbagai alasan;
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat didalam pemikiran, pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam masyarakat.
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana, dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya, dan melalui pelajaran seperti, PPKN, Sejarah dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya dimana hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya, sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan. Struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh kedepan serta ketrampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan dengan generasi muda lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar